Sumber: dusunbambu.com |
Objek yang saya kunjungi adalah Dusun Bambu Family Leisure Park. Dusun Bambu berlokasi di Jalan Kolonel Masturi KM 11, Cisarua, Bandung Barat, Jawa Barat. Dusun Bambu dapat dicapai dengan mengendarai mobil sekitar 40 menit dari kampus Universitas Pendidikan Indonesia, kebetulan saat itu saya memang berangkat dari kampus UPI. Untuk mencapai Dusun Bambu dengan kendaraan pribadi cukup mudah. Lokasinya jelas jika kita menggunakan Google Map, Waze atau aplikasi semacamnya. Akan tetapi jangan sampai kita lupa mengisi bensin terlebih dahulu karena belum ada POM Bensin di daerah sekitarnya meskipun terdapat beberapa penjual bensin eceran di pinggir jalan. Jalan yang ditempuh menuju lokasi tidak terlalu lebar dan berbukit-bukit, jadi disarankan agar yang membawa kendaraan adalah orang yang terbiasa di jalanan seperti itu.
Suasana yang saya rasakan pertama kali sampai disana sejuk dan asri, tak heran objek ini cukup terkenal. Di sana kita tidak dapat dengan leluasa menggunakan kendaraan pribadi karena tempat parkir kendaraan berada tepat sebelum loket masuk. Meskipun disana juga disediakan mobil yang bisa mengantarkan pengunjung ke center point dari Dusun Bambu dengan gratis, mobil ini dinamakan "wara-wiri" di sana, tapi saya menyarankan untuk memilih berjalan kaki agar dapat menikmati hawa sejuk di sana.
Sumber: Dokumen Pribadi |
Sumber: Dokumen Pribadi |
Burangrang
Burangrang Dapur Indonesia, sebagaimana terlihat dari namanya Burangrang merupakan tempat penjualan rempah-rempah Indonesia yang sebagiannya disajikan dalam bentuk jamu.
Sumber: Dokumen Pribadi |
Di sini terdapat berbagai pilihan tempat makan, ada Kafe Burangrang, Restoran Purbasari, dan Restoran Lutung Kasarung.
Pasar Khatulistiwa
Pasar Khatulistiwa adalah pasar yang menjual kerajinan tangan dan oleh-oleh khas Jawa Barat. Untuk berbelanja di sini pengunjung harus menukarkan uangnya dengan voucher terlebih dahulu. Voucher yang dimiliki pengunjung tidak bisa ditukar dengan uang lagi, jadi saya sarankan sebelum menukarkan dengan voucher kita sudah terlebih dahulu memperhitungkan berapa yang ingin dibelanjakan.
Sumber: dusunbambu.com |
Kafe Burangrang
Karena saya datang saat weekdays sangat beruntung saya bisa memilih tempat duduk dengan view yang paling indah. Suasananya juga semakin nyaman karena tidak banyak pengunjung. Menu makanan yang saya beli saat itu dan berkesan adalah tempe mendoan dan paket nasi liwet bakarnya. Nasi khas sunda satu ini memang selalu berhasil menggugah selera saya, apalagi dengan dibakar nasinya memiliki aroma yang semakin nikmat, sayangnya saya tidak bisa menemukan menu kesukaan saya yaitu ikan gurame dan ikan asin di sini.
Sumber: Dokumen Pribadi |
Sumber: Dokumen Pribadi |
Restoran ini jaraknya berdekatan dengan kafe Burangrang. Berbeda dengan kafe Burangrang, restoran Purbasari memberikan suasana makan di pinggir danau dengan ruangan-ruangan yang indah. Setiap tempat makan di sini memang memberikan keunikan masing-masing, soal mau pilih yang mana tinggal kita sesuaikan saja dengan selera dan budgetnya.
Sumber: Dokumen Pribadi |
Lutung Kasarung inilah yang menurut saya paling unik di Dusun Bambu. Pengunjung disuguhi tempat makan dengan konsep rumah pohon yang menyerupai sarang burung dan menempel pada pohon-pohon tinggi. Tempatnya super cozy dan super instagramable pastinya. Sesuai dengan keunikannya, untuk makan di sini pengunjung harus reservasi terlebih dahulu dan menyewa ruangan. Terdapat dua jenis ruangan yaitu besar dan kecil dengan rate per jamnya berbeda. Untuk menyewa ruangan besar dikenai biaya Rp. 250.000/jam dan untuk ruangan kecil Rp. 150.000/jam dan ini belum termasuk biaya makan dan minumnya.
Sumber: www.rajatourbandung.com |
Sumber: dusunbambu.com |
Sumber: Dokumen Pribadi |
Masih banyak tempat yang bisa dikunjungi dan dieksplorasi di Dusun Bambu ini, bahkan fasilitas menginap berupa villa maupun camping ground pun tersedia. Namun karena saya tidak bisa berlama-lama di sini maka saya akhiri perjalanan singkat ini dengan mendayung di danau.
Adinda Kamilah.
Adinda Kamilah.
Ooh, baru tau gue namanya lutung kasarung :D. Gue waktu kesini ga banyak mampir din.. Liat dinda naik perahu jadi mau nyobain ntar kalo kesana lagi..
BalasHapusOoh, baru tau gue namanya lutung kasarung :D. Gue waktu kesini ga banyak mampir din.. Liat dinda naik perahu jadi mau nyobain ntar kalo kesana lagi..
BalasHapusIya, udah tau dari lama dan pengen ke lutung kasarung tapi pas kesana malah ga makan di lutung kasarung nyata :D kalo ke sana lagi bareng boleh haha
HapusDin blog hoax lo masih blum di blokir ama pemerintah? Wkwkwk
BalasHapuskayaknya malah mau direkomendasikan sebagai situs terpercaya, entahlah pi wkwkwk
Hapus