Langsung ke konten utama

Ide Project Based Learning Bab Fungsi dan Persamaan Linear: Pandai Meramal dengan Matematika #MathMate


Copy-Paste - Angka-angka yang terus menerus kita temui di matematika, ditambah huruf-huruf yang semakin lama semakin banyak ditemui akan tampak sangat abstrak manfaatnya di mata kita. Jika sudah seperti ini maka semangat untuk mempelajari matematika akan surut. Untuk apa kita pusing-pusing tetapi tidak ada faedahnya? Eits, tunggu dulu.

Berawal dari pertanyaan siswa ketika jam pelajaran hampir habis, "Bu, kita belajar fungsi (pemetaan) ini buat apa dalam kehidupan?". Nak, kamu ga tau ya dalam hati saya sering berkata "Dari dulu sampai kuliah bukan cuma anak yang tidak suka matematika saja yang menanyakan alasan dan tujuan belajar matematika, saya yang suka matematika pun bertanya-tanya". Tapi saya tidak akan menjawab pertanyaan fundamental ini sekarang, tunggu artikel di copypasteme.blogspot.com selanjutnya ya, karena sekarang saya hanya akan menjawab tentang salah satu manfaat fungsi yaitu untuk meramal! Ya, untuk meramal.

Meramal di sini bukanlah perbuatan dosa mempercayai hal ghaib yang di luar nalar ya. Di sini kita menggunakan matematika untuk memperkirakan apa yang mungkin terjadi dengan melihat apa yang telah terjadi. Bagaimana sih maksudnya? Kita lihat dulu beberapa gambar di bawah ini ya.

Melihat berita-berita tersebut kita patut bertanya, atas dasar apa ramalan ini dimunculkan?


Melalui pencarian singkat tentang data ketinggian permukaan Jakarta Utara di internet didapatkan fakta bahwa permukaan tertinggi di Jakarta Utara saat ini (tahun 2018) adalah 8 MDPL, dan bahkan beberapa daerah di sana sudah berada di bawah permukaan laut. Selain itu, ternyata ketinggian permukaan kota Jakarta terus menerus turun secara linear dengan rata-rata penurunan adalah 25 cm per tahun. Kedua fakta ini dapat kita memperkirakan ketinggian permukaan tertinggi di Kota Jakarta Utara sebagai berikut:
1 tahun setelah 2018: 8 m - 0,25 m = 7,75 MDPL, 
2 tahun setelah 2018: 8 m - 0,5 m = 7,50 MDPL, 
3 tahun setelah 2018: 8 m - 0,75 m = 7,25 MDPL, 
4 tahun setelah 2018: 8 m - 1 m = 7,00 MDPL, 
sehingga:
x tahun setelah 2018: 8m - 0,25x m. 
Inilah bentuk fungsi yang menunjukkan ketinggian permukaan Kota Jakarta Utara dengan kenyataan penurunannya.

Pertanyaannya, pada ketinggian berapa suatu daerah dikatakan tenggelam? Jawabannya adalah pada ketinggian 0 MDPL atau kurang.N ah, bagaimana mengetahui kapan itu terjadi?

Ini sama saja dengan menentukan nilai x untuk f(x) = 0 MDPL dengan rumus fungsi f(x) = 8m - 0,25x m dimana x adalah banyak tahun yang sudah berlalu sejak 2018. Caranya seperti ini:
f(x) = 8m - 0,25x m = 0
↔️8m = 0,25x m
↔️8m : 0,25 m= 0,25x m : 0,25 m
↔️32 = x 
Jadi, menurut perhitungan ini Kota Jakarta Utara akan tenggelam 32 tahun setelah tahun 2018 yaitu tahun 2050. Sesuai dengan judul-judul berita di atas bukan? 

Tapi, mengapa kita harus memprediksi kejadian buruk ini? Tujuannya adalah agar kita dapat mencegah musibah ini dengan memperbaiki kerusakan yang manusia ciptakan pada Kota Jakarta Utara. Kemudian setelah ikhtiar optimal kita berdoa kepada Tuhan agar melindungi kota ini juga negeri ini dari musibah.

Bagaimana? Sekarang kalian sudah bisa meramal dengan matematika? Coba tuliskan kejadian apa lagi yang dapat diramalkan dengan matematika.

Itulah salah satu kegunaan fungsi, persamaan garis linear dan juga aljabar dalam kehidupan. Semoga kita dapat mengamalkan ilmu matematika yang kita miliki sehingga bermanfaat secara luas. 

Adinda Kamilah

Komentar

  1. Kalau kehidupan tidak berubah...pembangunan untk mncegah tidak dilakukan,bisa saja lbh cepat dari yg diperkirakan....mengapa....karena kondisi tanah yg terjadi pelapukan tidak diperbaharui...mempercepat tenggelamnya ....tmpt tsb

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar nih pak, bisa berubah jadi fungsi non linear kalau semakin parah...

      Hapus
  2. Matematika juga bisa tebak tgl lahir anda....mau tau caranya...gunakan bilangan berpangkat basis 2

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menarik nih pak, boleh dong dijabarkan juga

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Super Mudah Memahami Kesebangunan Trapesium (part 1) #MathMate

Copy-Paste - Pada bab kesebangunan ada beberapa bangun datar yang umum digunakan, di antaranya kesebangunan segitiga dan jajargenjang. Bisa dikatakan kesebangunan segitiga dan jajargenjang cukup mudah dibandingkan kesebangunan pada trapesium. Ada dua trapesium yang akan diulas di blog ini yaitu trapesium siku-siku dan trapesium sembarang. Trapesium Siku-Siku Bagaimana perbandingan sisi-sisi pada trapesium siku-siku? Biasanya yang diketahui adalah salah satu panjang ruas garis CD atau EF atau AB dan diketahui perbandingan sisi DE dan EA atau perbandingan sisi CF dan FB. Kita bisa gunakan kesebangunan segitiga pada masalah ini. Tambahkan beberapa garis seperti pada gambar di bawah. Sekarang, bisa kita lihat bahwa AQCD membetukmepersegi panjang, akibatnya CD = PE = QA.  Selain itu, segitiga CPF sebangun dengan segitiga CQB. Artinya, kita punya perbandingan sebagai berikut: Jadi, didapatkan persamaan sebagai berikut: atau Bagaimana? Cukup mudah bukan? Contoh s...

Permainan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel #MathMate

Copy-Paste - Suasana kelas belakangan ini sangat lesu, anak-anak tidak terlalu memperhatikan penjelasan dan malas-malasan mengerjakan tugas. Dalam keadaan seperti ini, saya dituntut untuk membangkitkan semangat mereka lagi. Sudah berhari-hari puter otak mencari ide, di kepala, di internet, hasilnya nihil. Eh, suatu malam saat sedang nutor online ada siswa bertanya soal dalam bentuk teka-teki yang cukup menarik. Wah, ilham datang dari mana saja yaa. Ya sudah saya eksekusi, bikin lembar kerja kelompok dalam bentuk teka-teki untuk latihan soal materi sistem persamaan linear dua variabel. Di soal yang siswa saya tanya ada beberapa SPLDV yang tidak tepat jawabannya saya utak-atik sedikit dulu deh.  Begini hasil utak-atik dan ketik ulang teka tekinya. Bisa dibilang levelnya mudah ya.  Bagaimana reaksi siswa saat diberikan tugas ini? Alhamdulillah bersemangat. Karena kegiatannya mandiri dan berkelompok saya persilahkan siswa untuk mengerjakan di luar kelas. Belum saya j...

Panduan Jalan-Jalan ke TMII 2023 dan Tips untuk yang Membawa Keluarga

Copy-Paste - Setelah revitalisasi yang dilakukan di TMII, di tahun 2023 ini semakin banyak orang-orang yang penasaran gimana wajah baru TMII termasuk kita. Langsung lah kita kumpulkan informasi untuk jalan ke TMII bersama dua balita. Nah, setelah akhirnya terealisasi, aku rasa banyak juga di sini pencinta TMII yang perlu informasinya. Berapa tiket masuk TMII? Tiket masuk orang: Rp25.000 Tiket masuk mobil: Rp25.000 Tiket masuk motor: Rp15.000 Tiket masuk sepeda: Rp25.000 Tiket masuk orang + sepeda: Rp50.000, sedang diskon menjadi Rp35.000 Tiket masuk bus/truk: Rp50.000 Pemesanan tiket bisa dilakukan online dan juga on the spot , tapi pembayaran tiket di tempat hanya melayani dengan pembayaran cashless seperti debit, gopay, dll. Untuk informasi lengkap harga tiket, bisa dicek di www.tmii.com . Apakah boleh bawa kendaraan ke dalam lokasi TMII? TMII sekarang menerapkan konsep green space di mana kendaraan beremisi dilarang masuk. Alhasil, kendaraan bermotor seperti bus, mobil...