Langsung ke konten utama

Pendidikan Sebagai Kunci Kemajuan

Copy-Paste - "Menjadi manusia dewasa secara usia pasti menjadi manusia yang bijaksana dan mampu membedakan yang baik dan benar." adalah pandanganku yang terbantahkan seiring bertambahnya usia. Seiring terbukanya mata dengan keadaan dan kejadian nyata, aku sadar usia tidak serta merta menjadikan manusia bijaksana pun sifat-sifat baik lainnya. Tidak pernah sesederhana itu.

Sifat dan pemikiran manusia sangat beragam. Terbentuk dari kejadian dan pendidikan yang diterimanya selama hidupnya. Hal sesederhana 'membuang sampah itu pada tempatnya' bahkan banyak tidak terpatri dalam diri manusia-manusia dewasa yang aku temui. Apalagi hal-hal rumit ataupun idealis yang mungkin sangat jauh dari diri dan hati.

Sebuah cerita dari kejadian bom di Hiroshima dan Nagasaki terngiang-ngiang dalam benak. Entah cerita ini benar atau tidak, tapi cerita ini cukup membekas di pikiranku. Cerita tentang pertanyaan pemimpin Jepang pasca negaranya dihancurkan oleh musuh yaitu "Berapa banyak guru yang tersisa?". Sebuah pertanyaan sederhana tetapi mencerminkan keyakinan kuat. Salah satu keyakinan yang membawa Jepang dapat bangkit dalam hitungan tahun saja adalah bahwa bukan materi atau harta yang menjadi modal untuk seseorang atau suatu negara untuk bangkit, tetapi hal yang jauh lebih besar dari itu yaitu pendidikan.

Pendidikan menjadi poin penting dari diri manusia, dan guru adalah tokoh besar dalam pendidikan. Manusia yang sudah matang itu ibarat tanah liat yang sudah mengering, bentuknya tidak dapat diubah dengan mudah, bahkan bentuknya dapat mempengaruhi bentuk benda di sekitarnya. Sedangkan manusia yang belum matang bagaikan tanah liat yang masih dapat dibentuk, dimana sentuhan terhadap tanah liat itu akan mempengaruhi bentuknya selama sisa hidupnya. Sebuah pepatah Arab mengatakan belajar di waktu kecil bagaikan memahat di atas batu, sedangkan belajar di waktu tua bagaikan menulis di atas air. Inti pepatah ini adalah bahwa belajar (bentuk kecil pendidikan) di waktu kecil akan sangat membekas dan membentuk karakter. Oleh karena itu, guru yang mendidik manusia-manusia yang belum matang memegang kunci yang penting.

Pengaruh sentuhan guru tidak main-main. Guru memiliki kekuasaan dan wewenang agar perkataannya didengarkan, dan guru memiliki kemampuan dimana perilakunya ditiru siswanya baik secara sadar maupun tidak. Apakah peran guru sesepele hanya dapat mempengaruhi manusia 'sekelas' anak-anak? Tidak. Pengaruh di masa kecil ini adalah pengaruh besar terhadap pejabat-pejabat di masa depan, insinyur-insinyur di masa mendatang atau mungkin bahkan seorang presiden tergantung akan menjadi apa siswa-siswa tersebut.

Kemajuan bangsa itu dapat dilihat dari kemajuan pribadi manusianya. Dan kemajuan pribadi itu dipegang oleh pendidikannya. Berbahagialah kita yang menjadi guru, karena tugas kita sangat mulia. Tapi berhati-hatilah kita yang menjadi guru, karena pekerjaan kita sangat penting sehingga satu kesalahan kita dapat menjadi kesalahan banyak manusia di kemudian hari. 

Adinda Kamilah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Super Mudah Memahami Kesebangunan Trapesium (part 1) #MathMate

Copy-Paste - Pada bab kesebangunan ada beberapa bangun datar yang umum digunakan, di antaranya kesebangunan segitiga dan jajargenjang. Bisa dikatakan kesebangunan segitiga dan jajargenjang cukup mudah dibandingkan kesebangunan pada trapesium. Ada dua trapesium yang akan diulas di blog ini yaitu trapesium siku-siku dan trapesium sembarang. Trapesium Siku-Siku Bagaimana perbandingan sisi-sisi pada trapesium siku-siku? Biasanya yang diketahui adalah salah satu panjang ruas garis CD atau EF atau AB dan diketahui perbandingan sisi DE dan EA atau perbandingan sisi CF dan FB. Kita bisa gunakan kesebangunan segitiga pada masalah ini. Tambahkan beberapa garis seperti pada gambar di bawah. Sekarang, bisa kita lihat bahwa AQCD membetukmepersegi panjang, akibatnya CD = PE = QA.  Selain itu, segitiga CPF sebangun dengan segitiga CQB. Artinya, kita punya perbandingan sebagai berikut: Jadi, didapatkan persamaan sebagai berikut: atau Bagaimana? Cukup mudah bukan? Contoh soal

Permainan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel #MathMate

Copy-Paste - Suasana kelas belakangan ini sangat lesu, anak-anak tidak terlalu memperhatikan penjelasan dan malas-malasan mengerjakan tugas. Dalam keadaan seperti ini, saya dituntut untuk membangkitkan semangat mereka lagi. Sudah berhari-hari puter otak mencari ide, di kepala, di internet, hasilnya nihil. Eh, suatu malam saat sedang nutor online ada siswa bertanya soal dalam bentuk teka-teki yang cukup menarik. Wah, ilham datang dari mana saja yaa. Ya sudah saya eksekusi, bikin lembar kerja kelompok dalam bentuk teka-teki untuk latihan soal materi sistem persamaan linear dua variabel. Di soal yang siswa saya tanya ada beberapa SPLDV yang tidak tepat jawabannya saya utak-atik sedikit dulu deh.  Begini hasil utak-atik dan ketik ulang teka tekinya. Bisa dibilang levelnya mudah ya.  Bagaimana reaksi siswa saat diberikan tugas ini? Alhamdulillah bersemangat. Karena kegiatannya mandiri dan berkelompok saya persilahkan siswa untuk mengerjakan di luar kelas. Belum saya jelaskan c

Ternyata Matematika Ada dalam Hadits Rasulullah #MathMate

Copy-Paste - Jika kalian berpikir bahwa matematika itu hanya ada di buku maka kalian keliru. Matematika sangat dekat dengan kita dalam kehidupan. Setelah mempelajari matematika ternyata kita dapat 'melihat' matematika dalam berbagai hal di sekitar kita salah satunya pada Hadits Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengenai orang yang bangkrut. Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim menceritakan tentang definisi orang bangkrut menurut Islam. Hadits itu berbunyi: أَتَدْرُوْنَ مَا الْمُفْلِسُ؟ قَالُوْا: الْمُفْلِسُ فِيْنَا مَنْ لاَ دِرْهَمَ لَهُ وَلاَ مَتَاعَ. فَقَالَ: إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلاَةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ، وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ. فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ، أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ "Tahukah kalian sia